Takotsubo, maupun dikenal dengan nama sindrom patah hati lebih banyak dialami oleh para wanita ketimbang laki – laki, demikian berdasarkan salah satu penelitian ilmiah. Sindrom patah hati, bahkan dapat menimbulkan kematian.
Kami yakin bahwa sindrom Takotsubo merupakan contoh klasik dari umpan balik yang terjalin dengan kompleks, misalnya saja rangsangan psikologis serta ataupun fisik pada otak yang lalu memiliki dampak pada sistem kardiovaskular,” ujar Jelena Ghadri, MD.
Mekanisme yang sesuai mengenai bagaimana adanya sindrom takotsubo masih dalam proses penelitian yang selalu berjalan. Beberapa profesional medis banyak yang minat pada topik yang pertama kali dianalisa di Jepang pada awal 1990-an tersebut.
Riset terbaru yang dilakukan oleh Ghadri membuktikan bahwa tak hanya peristiwa sedih yang bisa menimbulkan adanya takotsubo, peristiwa gembira juga dapat, misalnya ulang tahun serta pernikahan.